Macam-macam Energi Alternatif
Biogas
Kotoran hewan dapat digunakan sebagai kompos
untuk memupuk tanaman atau membuat biogas yang berguna sebagai bahan bakar.
Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah,
terutama di sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.
Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan
yang dapat dibakar. Biogas merupakan hasil fermentasi bakteri metan di dalam
kondisi anaerobik. Secara teknis pembuatan biogas tidak merupakan masalah.
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah
digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan
organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model
continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu
setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg
dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan. Lahannya yang diperlukan
sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir,
semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai
dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1)
Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan
perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah
pemasukan kedalam digester
2)
Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada
pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih
mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian
pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai
digester penuh.
3)
Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter
dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk
kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.
4)
Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena
yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2
27% maka biogas akan menyala.
5)
Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api
pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi
secara kontinyu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti
bahan bakar khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian
sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar,
biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari
proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung
dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman / budidaya pertanian.
Solar
Solar energy atau tenaga surya adalah energi
dari matahari, tanpa adanya energi dari matahari maka semua kehidupan di bumi
akan berakhir. Energi matahari telah dipandang sebagai sumber energi yang dapat
digunakan dalam jangka panjang selama bertahun-tahun karena sejumlah besar
energi tersedia bebas, jika dimanfaatkan oleh teknologi modern maka akan dapat
digunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh dari adanya energi surya adalah
penemuan mobil surya. Mobil surya adalah jenis kendaraan listrik yang
menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap
dengan menggunakan panel cell surya, kemudian digunakan untuk menggerakkan
motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda agar dapat digunakan secara
stabil. Mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energi (energi
storage)
Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu
biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan
dan sifatnya yang terbarukan. Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari
tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%,
dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol
dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia,
sehingga sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya
sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol
antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira,
aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang,
ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu). Dari biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol. Alkohol merupakan bahan bakar yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat di gunakan untuk bahan bakar mobil, sehingga dapat mengurangi konsumsi BBM.
Energi Alternatif Lain
a.
Biomas
Termasuk dalam biomas ialah semua bahan
organik tumbuhan, seperti kayu, ranting, dan daun serat pati, gula dan getah
susu yang terdapat dalam tubuh tumbuhan.
Sebuah
contoh populer perubahan biomas adalah gasohol ( suatu campuran 90% bensin dan
10% alkohol). Gula, jagung, gandum, kentang, sisa perkebunan, dan bahan-bahan
lain dapat di ragi dan disuling untuk menghasilkan etanol. Metanol yang dibuat
dari batu bara atau kayu juga dapat digunakan sebagai suatu bahan bakar
alkohol.
b.
Biofuel (energi nabati)
Tanaman yang dapat dikembangkan bio-fuel
meliputi kelapa, kelapa sawit, enau/aren, jarak pagar, tebu, singkong/ ketela.
2.
Manfaat energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi
Secara umum, energi alternatif memiliki manfaat diantaranya:
1. Menghasilkan devisa suatu negara
2. Menambah pengaman terhadap pasokan energi
3. Mengurangi subsidi BBM
4. Memperbaiki lingkungan
Komentar
Posting Komentar